Menurut IFT (Indonesia Finance Today) penjualan alat berat pada kuartal 1 kemarin mengalami kenaikan sebesar 11,4%. Penjualan kuartal I tahun ini tumbuh karena ditopang oleh proyek-proyek infrastruktur yang sudah mulai berjalan perlahan. Dan diharapkan pada kuartal selanjutnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan karena akan banyak proyek-proyek baru yang akan dimulai.
Proyek pembangunan infrastruktur pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla diharapkan bisa mendorong pertumbuhan pasar alat-alat berat, khususnya alat berat konstruksi. Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) membidik penjualan alat-alat berat bisa meningkat pada semester II 2015 yang akan ditunjang peningkatan penjualan alat-alat berat konstruksi seiring dengan realisasi pembangunan infrastruktur tersebut.
Jamaludin, Ketua Hinabi, mengatakan penjualan di Januari dan Februari di tahun ini masih stagnan. Menurutnya, industri tambang masih belum bangkit sehingga belum bisa mendorong penjualan alat berat. Penurunan harga komoditas global, seperti batu bara membuat roda bisnis perusahaan tambang menurun. “Oleh karena itu, Hinabi berharap penjualan alat-alat berat dari konstruksi bisa menopang penjualan di semester II tahun ini,” kata Jamaludin melalui sambungan telepon (2/3).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU-PERA) mengumumkan kebutuhan peralatan berat dalam jumlah yang cukup besar guna menyokong pembangunan infrastruktur. Guna merespon proyek pembangunan infrastruktur dari pemerintah, Hinabi memperkirakan produksi alat berat di tahun ini akan didominasi oleh eskavator dan bulldozer dengan bobot 10-30 ton.
Jamaludin menyebutkan selain alat-alat konstruksi, penjualan alat-alat berat untuk kehutanan dan perkebunan juga ditargetkan bisa menopang penjualan alat-alat berat di semester II. “Penjualan alat berat dari konstruksi, perkebunan, dan kehutanan kita harapkan bisa memberi kontribusi penjualan sebanyak 60%-70% dari total target penjualan di tahun ini,” ia menjelaskan.
Nantinya, alat-alat berat konstruksi akan menggeser kontribusi penjualan alat-alat berat pertambangan yang sebelumnya lebih dominan. “Bisnis pertambangan masih mati suri sehingga produksi alat berat untuk mining dan dump truck diturunkan,” katanya.
Bisnis perusahaan perkebunan diprediksi masih baik kinerjanya di sepanjang tahun ini. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba bersih emiten perkebunan. Laba bersih PT Dharma Satya Nusantara, Tbk (DSNG) pada 2014 tercatat sebanyak Rp 649,8 miliar, atau naik 201,3% apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 215,7 miliar. Djojo Boentoro, Direktur Utama Dharma Satya Nusantara, dalam keterbukaan informasinya baru-baru ini, mengumumkan kinerja keuangan didorong oleh adanya peningkatan pendapatan dari sektor industri kelapa sawit.
Kendati demikian, lanjut Jamaludin, volume penjualan alat-alat berat hingga akhir tahun ini akan stagnan dan jumlahnya akan sama seperti realisasi di tahun 2014 sebanyak 5,172 unit. Ia menambahkan kapasitas terpasang alat-alat berat nasional sebanyak 10 ribu unit per tahun. Namun, produksinya hanya mencapai 30% dari jumlah total kapasitas produksi tersebut. “Ke depan, proyek pemerintah bisa menunjang pertumbuhan produksi dan penjualan alat berat nasional,” imbuhnya.
Penjualan alat berat di tahun 2014 menurun karena bisnis-bisnis pertambangan tidak bergairah. Akibatnya, kinerja perusahaan alat berat dan pertambangan juga tertekan. Laba bersih PT Hexindo Adiperkasa, Tbk (HEXA) di tahun lalu turun 29,3%, menjadi US$ 11,9 juta dari US$ 16,9 juta pada 2013. Sedangkan, laba bersih PT United Tractors, Tbk (UNTR) malah naik sebesar 11% mencapai Rp 5,37 triliun dari Rp 4,8 triliun.
Walau demikian, penjualan alat berat Komatsu yang dijual United Tractors turun menjadi 3,513 unit dari 4,203 unit. Penurunan tersebut terutama karena adanya perlambatan di sektor pertambangan dan perkebunan. Sektor pertambangan menyerap 35% dari total penjualan alat berat Komatsu. Selanjutnya, sektor konstruksi menyerap 28%, sektor perkebunan sebesar 23%, dan sisanya sebesar 14% diserap sektor kehutanan. Penurunan aktivitas di sektor pertambangan juga menyebabkan penurunan penjualan UD Trucks, yang mengalami penurunan menjadi 171 unit dari 365 unit. Sedangkan penurunan penjualan truk Scania menjadi 365 unit dari 445 unit.
Sumber : swa.co.id & ift.co.id
2 comments:
Spesialist Trucking Mob Demobilisasi Construcksi, Heavyequipment. Door To Door service
Sea Freight Freight / Charter Cargo Vessell, RORO LCT (Landing Craft Tanck) 300 DWT - 3000 DWT,
Tug Boat&Burge 18 Feet - 330 Feet.
Sea Land Transportation Indonesia
BILTRANS
Gd Perkantoran A 9 Port Tj.Priok Jakarta 14310
Ph. +6214358351
Hp. +6281220088067
PIN 5475e167
Email:biltrans45@gmail.com
EKO SETIAWAN (CV.PLANET)
Berikut ini adalah list harga sewa alat berat kami:
1. Sewa Excavator Standard kelas 200 atau bucket capacity 0.8m3 – 0.9m3
Merk : komatsu, kobelco, hitachi berbagai macam tahun
Harga: Rp. 100.000,-/jam s/d Rp. 110.000,-/ jam (tergantung tahun, lokasi, dan pekerjaan)
2. Sewa Excavator Long Arm kelas 200 daya jangkau 14 -16m
Merk : komatsu, kobelco, hitachi berbagai macam tahun
Harga: Rp. 120.000,-/jam s/d Rp. 150.000,-/jam
3. Sewa Excavator Stone Breaker kelas 200
Harga: Rp.200.000,-/jam s/d Rp.250.000,-/jam
4. Sewa Mini Excavator kelas 100 atau bucket capacity 0.4m3 – 0.5m3
Merk : komatsu, hitachi
Harga: Rp. 90.000,-/jam s/d Rp. 100.000,-/jam
5. Sewa Vibro Sakai SV 500 daya pemadatan 20 ton.
Harga: Rp. 110.000,-/jam s/d 130.000/jam
6. Sewa Vibro Sakai SV 512 TF (patfoot / double drum) daya getar 20 ton
Harga: Rp. 95.000,-/jam s/d Rp.110.000,-/ja
7. Buldozer D65
Harga: Rp 250.000,-/jam
6. Buldozer D53
Harga: Rp 200.000,-/jam
7. Buldozer D31
Harga: Rp 150.000,-/jam
8. Dump Truck
Harga Rp 400.000,-/ 8 Jam
9. Crane 10 Ton, TADANO
Harga Rp. 2.000.000,-/ hari
Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi
Cv.planet ruko : itc cempaka mas blok.f jl.ledt soeprapto no.28 jakarta pusat 13470
Kontak kami :
0822-8261-4688
Pin BB:2a90dc9d
Email:cv.planetcopierindo@gmail.com
*Niat jualan dan kepercayaan konsumen adalah modal utama kami yg kami harus jaga dgn sebaik-baik nya
*Recomended seller no.tipu-tipu
Sumber:cv.planet
terima kasih
Post a Comment